
Lebah yang dapat menghasilkan madu disebut lebah madu. Jenis lebah madu di Indonesia tidak terlalu banyak, walaupun lebah sendiri memiliki beragam spesies. Beberapa diantaranya adalah madu hutan dan madu ternak yang biasa dibudidayakan.
Pembudidayaan lebah bertujuan untuk menghasilkan produk lebah dan memenuhi kebutuhan konsumsi madu di dalam negeri. Budidaya lebah juga bertujuan agar spesies lebah madu tidak punah. Lalu apa saja jenis lebah madu yang ada di Indonesia?
Jenis Lebah Madu yang Menghasilkan Madu:
Apis Dorsata
Apis dorsata ini adalah salah satu jenis lebah madu yang memiliki tubuh berukuran besar dan galak. Oleh karena itu masyarakat Indonesia memberinya julukan tawon gung atau lebah raksasa. Ukuran tubuh lebah pekerja bisa mencapai 3 cm, dua kali lebih besar dari Apis mellifera. Apis dorsata memang banyak ditmukan di negara Asia, seperti Malaysia, Indonesia, dan Filipina.
Apis dorsata memiliki 3 subspesies, yaitu Apis dorsata dorsata, Apis dorsata binghami, dan Apis dorsta breviligula. Apis dorsata breviligula hanya dapat ditemukan di negara Filipina. Sedangkan, Apis dorsata binghami hanya ada di Sulawesi, Indonesia.
Lebah ini lebih menyukai membuat sarang di bawah cabang-cabang pohon tinggi, tebing, daripada di rongga-rongga. Namun, dalam beberapa kasus Apis dorsata juga membangun sarang menggantung di bawah bangunan. Lebah Apis dorsata menghasilkan madu multiflora.
Karena sifatnya yang galak, bertubuh raksasa, dan hanya membuat sarang di tempat-tempat tertentu, Apis dorsata tidak diternak. Dikutip dari situs
Entomology and Nematology Department, usaha untuk mengembangbiakkan jenis lebah madu ini dengan cara membuat rongga telah dilakukan namun semuanya gagal (Koeniger et al. 2010).
Apis Cerana
Jenis lebah madu pertama yaitu Apis cerana. Apis cerana pertama kali ditemukan di wilayah Asia Selatan. Lalu perkembangbiakannya menyebar di Asia Tenggara hingga Rusia utara. Bahkan sekarang telah mencapai Jepang dan Afganistan.
Sebenarnya karakteristik fisik dari apis cerana ini sangat mirip dengan Apis mellifera. Lebah pekerja Apis cerana memiliki 4 garis sedangkan Apis mellifera 3 garis pada perutnya. Umumnya lebah pekerja Apis cerana lebih kecil daripada Apis mellifera. Tubuh lebah Apis cerana memiliki bulu-bulu untuk membantu mereka mengumpulkan serbuk sari.
Koloni Apis cerana jumlahnya lebih kecil daripada Apis mellifera. Satu koloni Apis cerana terdiri dari 34.000 lebah, sedangkan Apis mellifera 20.000-60.000 lebah. Lebah Apis cerana cenderung lebih pemalu daripada Apis mellifera.
Apis cerana menghasilkan madu lebih sedikit daripada Apis mellifera. Oleh karena itu, peternak lebah lebih suka membudidayakan jenis lebah madu Apis mellifera.
Apis Mellifera
Apis mellifera ini lebih mudah diternak karena sifatnya yang lebih produktif menghasilkan madu dan jinak. Oleh karena itu, banyak peternak madu membudiyakan jenis lebah madu Apis mellifera.
Lebah Apis mellifera biasanya dipanen musiman, karena peternak biasanya memindahkan sarang dari satu tempat ke tempat lain. Misalnya madu kapuk, kelengkeng, kopi, rambutan, karet, dan sebagainya.
Apis Florea
Apis florea adalah jenis lebah yang banyak ditemukan di negara Asia, khususnya Tahiland, Iran, Oman, India, Myanmar, Cina, Kamboja, dan Vietnam. Perkembangbiakan madu Apis florea di Indonesia tidak banyak. Jenis lebah madu ini tidak dapat dibudidayakan.
Apis florea sering disebut sebagai lebah madu kerdil atau lebah madu kerdil merah. Apis florea lebih banyak hidup di dalam hutan. Seperti Apis dorsata tidak banyak ternak lebah jenis ini karena tidak terlalu produktif.
Apis florea membangun sarang di setiap cabang pohon. Dalam setiap koloni setiap lebah memiliki tugas dan perilaku yang spesifik. Produk madu dari lebah Apis florea ini dikenal sebagai madu klanceng.